Kurangnya komunikasi kerap menimbulkan konflik dalam keluarga. Tak jarang, konflik berlarut-larut hingga menyebabkan kerenggangan antara orangtua dan anak, atau antara istri dengan suami. Sebagai langkah menyadarkan masyarakat akan pentingnya komunikasi antaranggota keluarga, pad 27 Agustus 2024 lalu, perwakilan Departemen Ilmu Komunikasi yang diketuai oleh Dr. Pratiwi Wahyu Widiarti, M.Si. melakukan pengabdian masyarakat di Kampung Emas Krapyak IX, Seyegan, Sleman, DI Yogyakarta. Kegiatan pengabdian bertajuk “Komunikasi Keluarga dalam Membentuk Resiliensi Rumah Tangga di Kampung Emas Krapyak IX, Yogyakarta” dimulai sejak pukul 14.30 hingga 16.30 dan dihadiri oleh 20 peserta yakni ibu-ibu di lingkungan Kampung Emas.

Bertindak sebagai pemateri adalah Ayu Usada Rengkaningtias, M.Sos., yang menyampaikan peran nilai-nilai keagamaan dalam membangun komunikasi keluarga yang sehat. “Jadi, dalam agama pun, hubungan anak dan orangtua, istri dan suami, salah satu yang ditekankan adalah komunikasi. Contohnya, ibu-ibu yang muslim bisa melihat bagaimana Al-Quran menyebut kata-kata seperti ‘memberi nasihat yang baik’ dan sejenisnya. Itu semua adalah perintah untuk berkomunikasi”, ujar Ayu. Selanjutnya, Dr. Pratiwi memberikan penguatan, “Dari workshop ini, semoga nanti dapat terbentuk kelompok ibu-ibu yang bisa saling menguatkan dan berbagi pengalaman baik. Sehingga, keluarga yang ada di Kampung Emas Seyegan bisa semakin resilien”. Acara diskusi berlangsung hangat dan seru. Ibu-ibu peserta tidak hanya bertanya, namun juga saling berbagi cerita. Kegiatan ditutup dengan foto bersama serta ramah Tamah.